Hello World

Januari 22, 2015 § 1 Komentar

dede

Hello world!!!

Please welcome me..

Namaku adalah Alby Shofwan Moissani. Aku lahir pada hari Ahad (Minggu) tanggal 18 Januari 2015 tepat sesaat setelah adzan dzuhur di Rumah Sakit Limijati dengan bantuan Prof Sofie dan para suster. Setelah ditimbang, suster memberi tahu ayah dan bunda kalo beratku 2.95 kg dengan panjang 51 cm dan diameter kepala 32 cm. Aku lahir dalam keadaan normal loh setelah bunda berjuang dengan sekuat tenaga menahan mules dan sakit selama lebih dari dua belas jam di rumah sakit.

Kata temen temen ayah dan bunda, mataku bagus. Mukaku juga mirip anak cewek karena saat ayah menginformasikan ke teman-temannya bahwa aku telah lahir, fotoku yang tersebar di whatsapp lebih mirip anak cewe karena suster yang membedong menutupi semua tubuh aku sampe kepala. Jadinya aku seolah-olah mereka kerudung.. hihihi. Tak lama kemudian, banyak yang mendoakan agar aku jadi anak sholehah. Loh kok sholehah? hiks.

Kata ayah, perjuangan mencari nama buatku tidaklah gampang. Ayah terus mencari referensi di internet untuk mendapatkan nama yang baik. Karena kata ayah, Khalifah Umar ra pernah berkata bahwa kewajiban seorang ayah atas anaknya ada 3 yaitu mencarikan ibu yang baik, memberikan nama yang baik serta mengajarkan al quran. Alhamdulillah ayah sudah mencarikan sosok ibu yang baik, ibu yang luar biasa agar aku bisa tumbuh dan bersemayam di rahimnya. Lalu tugas berikutnya sebelum aku lahir, ayah mencarikan sebaik-baik nama buatku. Awalnya, kata ayah, namaku harus terdiri dari 3 suku kata dengan berawalan huruf ‘A’ karena kami ingin membentuk keluarga ‘A’ setelah ayah dan ibuku namanya diawali abjad pertama alfabet tersebut. Selain itu, namaku juga harus terdiri dari Bahasa Arab, Bahasa Indonesia (Sansekerta) serta Bahasa asing lainnya atau nama yang modern.

Ayahku selalu berharap bahwa aku kelak dapat tumbuh menjadi anak yang soleh, cerdas namun tetap dengan identitas dalam negeri.

Setelah berdiskusi panjang dengan bunda, ayah kesulitan memadupadankan semua unsur tersebut sehingga setelah berselancar lebih jauh di dunia maya, namaku disepakati berawalan dengan ‘Alby’. Alby diambil dari Bahasa Jerman yang berarti mulia dan cerdas. Semoga aku kelak tumbuh menjadi anak yang cerdas seperti otak orang Jerman yang terkenal encer seperti Max Planck, Hertz, Heisenberg dan lainnya. Tapi, kata temen ayah, Alby juga adalah nama maskot lebah toko ritel yang menjamur di Indonesia. Tapi tak apa-apa, lebah juga kan banyak manfaat seperti termuat dalam surat AN-Nahl :D.

Kata ‘Shofwan’ sendiri diambil dari Bahasa Arab yang berarti ‘Teman yang baik’. Ayah ingin aku meniru sosoknya yang selalu berusaha menjadi teman yang baik bagi semua orang. Ayah berharap kelak aku dapat menjadi orang yang bersahabat bagi siapapun. Nama tengahku ini juga sangat dipengaruhi salah seorang penulis favorit ayah ‘Shofwan Al Bana’ yang tulisannya tentang dawah dan Palestina sangat menginspirasi.

Moissani. Unik ya nama belakangku. Moissani itu kalo mengacu ke referensi yang ada di internet, diambil dari Bahasa Arab ‘Al-Maisan’ yang berarti bintang paling terang di konstelasi Orion. Wow, keren ya!. Moissani juga adalah nama unsur kimia yang berasal dari batuan asteroid dan bernilai mahal. Kelak, ayah-bunda ingin aku menjadi seorang anak yang ‘bersinar’ di antara milyaran manusia di muka bumi.

Jadi, jika dirangkum, ayah dan bunda menitipkan doa pada namaku. Mereka berharap aku akan menjadi seorang anak yang cerdas, menonjol (berbakat, bersinar) dan juga sahabat yang baik bagi semua orang. Oh iya, namaku tidak mengandung unsur indonesianya. Tapi semoga aku tetap berupaya mengabdi dan cinta pada negara ini. Nanti di masa depan aku akan menjadi salah seorang yang bermanfaat dan berguna bagi negeri ini dengan tindakan-tindakan nyataku. Semoga aku akan menjadi salah seorang pemimpin bangsa. Aamin ya rabb

Ikut doain dong!!

Iklan

Palestina, Riwayatmu kini

Juni 29, 2011 § 13 Komentar

Empat jam perjalanan pulang pergi Bandung-Cikarang seusai interview di salah satu perusahaan di Jalan industri selatan 7, gue habiskan dengan membaca sebuah buku. Buku ini sebenernya udah lama gue incer tapi baru kesampean buat dibeli pada April 2011. Ehhh perjuangan untuk membacanya pun ternyata ga mudah. Terlalu banyak halangan buat membacanya. Alhamdulillah, setelah berniat akhirnya ia slese dibaca halaman per halaman, kata per kata hingga nyaris tidak ada satu koma pun yang terlewatkan….. uhuk

Buku apakah gerangan? buku tersebut dibuat dengan dua sisi yang saling membelakangi dengan corak merah di satu sisi dan hijau di sisi lainnya. Avatar pada kedua sampul buku tersebut menunjukkan sebuah transformasi fisik. Dari mereka yang gaul urakan menjadi gaul militan. Dulunya doyan bakwan sekarang doyan ketan,,,lho!!! Buku renyah nan gurih ini diberi judul
“PALESTINE EMANG GW PIKIRIN”  buah karya Shofwan Al bana, penulis muda yang sebelumnya juga pernah menelurkan (telur, emang ayam…) buku yang tidak kalah kerennya dengan judul 100% Dawah keren. Ok, cukup dengan basa basinya. Gue akan langsung pada konten buku yang akan gue ceritain kembali. Siap siap yah!

Inti dari buku ini adalah gambaran tentang keadaan saudara kita yang ada di Palestina semenjak pendudukan Zionis israel  Laknatullah.

Singkat cerita mari kita bedakan yahudi, zionis dan israel. Yahudi adalah nama atau sebutan untuk bangsa yang merupakan keturunan israel, nama laen nabi Yakub A.S. Nama yahudi sendiri berasal dari salah seorang putra nabi yakub yang bernama yahuda.
Sementara Zionis adalah ideologi dan gerakan yang pertama kali dicetuskan oleh Theodor Herzl. Kata Zionis diambil dari kata  Zion yang merupakan nama salah satu bukit di “Tanah yang dijanjikan”. Gerakan ini menghimpun semua bangsa yahudi untuk kembali berkumpul bahkan dengan menginjak-injak dimensi kemanuisaan negara lain. Sementara Israel merujuk pada negara yang bukan negara, karena mereka tidak memiliki wilayah resmi. Mereka hanya mencaplok tanah palestina dengan berlindung di balik tameng sejarah dan tameng religi ujar mereka. « Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently browsing entries tagged with shofwan al bana at I Think, I Read, I Write.

%d blogger menyukai ini: