Sekilas tentang tugas akhir

Malam ini terasa sangat berbeda. melakukan agenda yang tidak biasa,.mengerjakan TA hingga malam semakin pekat. ditemani oleh tiga orang teman yang juga dikejar deadline untuk menyelesaikan TAnya. aku yang menyelesaikan pekerjaanku lebih dulu mencoba rehat sejenak sembari memainkan jemari dan mensinergikannya dengan otak, mencoba berpikir topik terbaik yang akan aku tulis malam ini. sementara itu di sudut lain laboratorium kami dua orang temanku masih berkutat dengan polimer-polimernya. menyadari tuntutan yang harus segera diselesaikan, yap laporan TA harus dikumpul selang beberapa hari lagi..

di bilik lain, temanku yang minta dipanggil dengan AD masih menjelajahi dunia maya menyelaminya dengan sangat khusyuk tampaknya. cuplikan kisah ini aku sadari akan terus terjadi berulang untuk beberapa bulan ke depan mengingat tugas akhir yang semakin “memaksa” kami untuk menyelesaikannya dengan lebih cepat lebih baik.

isolasi polistiren hampir selesai dilakukan oleh temanku yang perempuan, sementara polimer temanku (sebut sja AB) sukar larut di dalam metanolnya, aneh katanya. aku pun yang tidak cukup mengerti memberikan solusi seadanya..haha 🙂

Iklan

Menjadi Seorang Senator

Assalamualaikum warohmatullah,

Salam ganesha

Tulisan ini sengaja aku buat bagi mereka yang senantiasa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap kemahasiswaan ini. Senator, sebuah kata yang difragmentasikan sebagai sebuah posisi yang sangat menakutkan dalam tataran kemahasiswaan. Penggiringan opini tentang isu-isu miring mengenai senator menjadikannya berada di ujung tanduk dalam keberadaannya pada sebuah entitas kemahasiswaan jurusan atau yang kita kenal dengan himpunan.

Senator mungkin tidak memiliki daya tarik seperti seorang ketua himpunan. Akan tetapi seorang senator memiliki posisinya sendiri yang menjadikannya spesial. Senator selalu diasosiasikan sebagai seorang dewa yang sanggup memenuhi panggilan rapat setiap saat, Yang harus mengorbankan waktu-waktu malamnya, mengikuti diskusi dengan bahasa-bahasa yang sangat rumit, mengawasi kinerja kabinet dan berbagai agenda berat lainnya. Keadaan ini diperburuk dengan semakin gencarnya arus informasi yang selalu mengidentikkan seorang senator dengan jurang kegagalan akademik.