Menjadi Seorang Senator

November 17, 2009 § 4 Komentar

Assalamualaikum warohmatullah,

Salam ganesha

Tulisan ini sengaja aku buat bagi mereka yang senantiasa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap kemahasiswaan ini. Senator, sebuah kata yang difragmentasikan sebagai sebuah posisi yang sangat menakutkan dalam tataran kemahasiswaan. Penggiringan opini tentang isu-isu miring mengenai senator menjadikannya berada di ujung tanduk dalam keberadaannya pada sebuah entitas kemahasiswaan jurusan atau yang kita kenal dengan himpunan.

Senator mungkin tidak memiliki daya tarik seperti seorang ketua himpunan. Akan tetapi seorang senator memiliki posisinya sendiri yang menjadikannya spesial. Senator selalu diasosiasikan sebagai seorang dewa yang sanggup memenuhi panggilan rapat setiap saat, Yang harus mengorbankan waktu-waktu malamnya, mengikuti diskusi dengan bahasa-bahasa yang sangat rumit, mengawasi kinerja kabinet dan berbagai agenda berat lainnya. Keadaan ini diperburuk dengan semakin gencarnya arus informasi yang selalu mengidentikkan seorang senator dengan jurang kegagalan akademik. « Read the rest of this entry »

Iklan

Where Am I?

You are currently browsing entries tagged with komitmen at I Think, I Read, I Write.

%d blogger menyukai ini: