Catatan Hati Untuk Istriku (Repost)
Agustus 3, 2011 § Tinggalkan komentar
Tulisan ini hasil repost dari punya seorang temen yang merayakan hari jadi pernikahannya yang memasuki bulan pertama. Disimak aja gan!!!
Ada sedikit kekhawatiran saat pertemuan pertama..
Setelah kita tak bersua lebih dari 7 tahun lamanya.
Kata orang, cinta tumbuh dari saling kenal.
Dari saling kenal itu ada ketertarikan jiwa, lalu datanglah riak-riak rasa.
Rasa itu kian tumbuh seiring adanya pertemuan dan interaksi..
Lalu dari riak-riak kecil itu akan tumbuh menjadi gejolak hati..
Tahukah? Saat itu aku tak merasakannya sama sekali..
Kita hanya saling tahu, tidak saling mengenal..
Itulah yang membuatku khawatir.
Apa mungkin cinta itu hadir?
Tanpa cinta apa artinya sebuah keluarga..
Kalau bukan cinta, apalagi yang akan memfondasikan cita2..
Rasa khawatir itu kian bertambah…
Seiring dekatnya waktu, yang bisa kulakukan hanya berusaha ‘memaksakan’ meyakini ayat2Nya..
Wamin ayatihi an khalaqa lakum min anfusikum azwajan litaskunuu ilayha waja’ala bainakum mawaddatan warahmatan inna fi dzalika laayatin liqawmin yatafakkaruun..
Ayat yang mungkin sudah sering terdengar..
Tapi selama ini entah mengapa bagian yang selalu teringat adalah “an khalaqa lakum min anfusikum azwajan litaskunuu ilayha waja’ala bainakum mawaddatan warahmatan…”
Bagian Wamin ayatihi kadang selalu terlupakan..
“Dan di antara tanda-tanda KebesaranNya..”
Ya, ayat ini diawali dengan kalimat tersebut menandakan pentingnya bagian ini..
Hanya mentadaburi sejenak.. Bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak dan Kebesaran Nya..
Maka segala sesuatunya harus dikembalikan pada Kebesaran Nya..
Karena hanya Allah yang tahu..
Karena hanya Allah yang Berkehendak..
Maka tiada cinta yang hadir tanpa Kehendak Nya..
Tiada cinta yang hadir tanpa Kebesaran Nya..
Karena Hanya Allah yang mempersatukan hati..
Bukan karena perkenalan, bukan juga karena interaksi..
Maka saat itu aku hanya yakin…
Dan kini, keyakinan itu terjawab sudah..
Cinta itu mulai menguncupkan kelopak-kelopak nya..
Siap bermekaran menghias taman jiwa..
Cinta yang hadir karena kecintaan pada Nya.
Cinta yang akan menguatkan langkah..
Menguatkan cita-cita..
Bismillah………
:: Harapan Kami ::
Hasan :
Karena Allah mempertemukan kita bukan karena cinta di antara kita, tetapi karena Cita-cita..
Maka impianku hanya sederhana..
Agar kita bahagia saat ini di dunia, dan juga kelak.. di syurga..
Jika dengan mencintamu tidak cukup untuk membawa kita ke syurgaNya,
maka izinkan aku juga mencinta jalan2 Juang Nya..
Cukuplah diriku diletakkan setelah Allah dan RasulNya..
Lalu berlelah-lelah lah kita di jalan juang Nya..
di jalan orang-orang yang berpeluh taqwa..
di jalan orang-orang yang bersabar dan berdoa..
juga di jalan orang-orang yang bersimbah darah syuhada..
Semoga yang kita bangun bukan sekedar istana cinta di dunia..
Tapi juga menara cahaya di syurga..
Insya Allah..
Rabbana Hablana Min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun.. waj’alna lil muttaqina Imaman..
Syifa :
Hanya dengan kalimat yang terdengar sederhana, klise ; menjadi istri yang shalihah. Maka segala doa dan harapanku atas pernikahan ini terwakili
Sudah.. Karena ia telah merangkum segala penjabarannya.
Cita-cita mulia dari seorang wanita akhir zaman, setelah penatiannya, setelah jatuh bangunnya ia menghadapi segala uji di masa lajang nya.. Seorang istri yang shalihah..
menjadi pendamping, teman teristimewa bagi suaminya.
Menjadi guru peradaban untuk generasi penerusnya.
Menjadi sebaik-baik perhiasan dunia.
Membuat iri para bidadari syurga.. inilah doa dan harapanku, Perkenankanlah.. wahai Maha Rahman..