Selamat Ulang Tahun, Bunda

Maret 7, 2016 § Tinggalkan komentar

IMG-20160208-WA0025Beberapa pekan sebelum tanggal 7 Maret 2016, gue sibuk mengubek-ubek internet perihal benda apa yang paling pas diberikan oleh suami pada istri tercinta di hari ulang tahunnya. Tidak ada informasi baru yang gue dapet dari internet. Hadiah-hadiah yang direkomendasikan terlalu umum. Masih seputar memberikan emas, sepatu hingga istri baru. Yang terakhir seriusan cuma bercanda, yang.

Berhubung artikel-artikel tersebut dicari oleh mesin yang notabene tidak memiliki afeksi maka sejatinya gue harus mencari referensi pada orang-orang yang sudah memiliki khasanah rumah tangga dan per-cinta-kasih-an yang sudah mapan. Oleh karena itu, gue, tanpa ragu, menghubungi Eyang Subur. Istrinya ada 8, bro. Satu orang lagi udah bisa bikin girl band nyaingin SNSD. Masalah rumah tangga? Jangan ditanya. Kuantitas menunjukkan segala-galanya. Tapi berhubung gue khawatir disamperin Arya Wiguna terus bikin dia terkenal lagi, niat tersebut gue batalin. Sudah cukup tipi gue dipenuhi sama orang-orang konyol yang menjadi popular karena ‘didukung’ oleh penonton dengan level kecerdasan yang sama.

Gue, pada akhirnya, berdiskusi dengan temen SMA gue yang sering gue anggap sebagai guru spiritual. Ceile.

Menurut temen gue ini, sebagai seorang istri dia sih ga pernah minta apa-apa kalo ulang tahun. Palingan minta dibeliin tas hermes mirip punyanya Syahrini. Dan saat itu juga gue berasa pengen nampol seseorang.

“Beliin aja sepatu atau tas atau baju” Ujar temen gue.

“Ohh!!” gumam gue.

Berarti inisiatif gue untuk ngebeliin istri baju, sepatu dan tas saat ultahnya ga melenceng dari nasehat temen gue yang udah punya buntut tiga ini.

Istri gue sebenernya juga ga pernah minta apa-apa. Gue udah pernah menyinggung perihal hadiah apa yang dia pengen saat ulang tahun tapi dia tidak pernah menyebut secara spesifik hadiah yang dia mau. Dia cuma bilang, dengan tersirat, bahwa kalo mau beliin hadiah jangan beliin tas. Kalo bisa sih sepatu. Soalnya sepatu sebelah kirinya tertinggal saat sedang ikut pesta bersama pangeran. Jadi dia ga punya stok sepatu lagi. Hmm… lucu ga, lucu ga? Ga ya?

Dari semua diksi tak berguna yang gue tulis di atas, gue menyimpulkan bahwa di hari ulang tahun bini tercinta, gue akan memberikan kado yang bukan tas. Bisa dipakai. Dan digunakan di kaki. Maukah kau membantuku menjawabnya?

Iya benar!.

Gue akan membelikan BAJU. B.A.J.U…

Dan juga sepatu.

Kenapa baju? Gue tahu persis bini gue belakangan ini sangat jarang membeli baju. Selepas menikah, ia lebih banyak menjahit bajunya sendiri mengingat baju-baju lamanya sudah memasuki fasa ‘kekecilan’. Berangkat dari realita tersebut ditambah dengan alasan tidak lama lagi istri gue akan membutuhkan baju dengan ukuran yang lebih besar, gue pun berinisiatif membelikan baju untuk berpergian.

Bicara mengenai baju, khusunya dress untuk berpegian wanita muslimah, pikiran gue tertohok pada bisnis baju onlen temen kuliah gue yang karena passi-on dan juga force-on (:p) rela meninggalkan kenyamanan bekerja sebagai PNS demi merengkuh mimpi bersama sang istri untuk mengembangkan bisnis baju muslimah onlen. Baju-baju tersebut berseliweran di Instagram gue. Dengan sigap gue hubungin dia untuk bertanya-tanya mengenai baju yang ia jual. Sebenarnya pada saat kehamilan pertama, istri gue sempet membeli salah satu baju di olshop yang sama sekaligus mengukuhkan predikatnya sebagai pelanggan pertama.

Gue berdiskusi baju yang cocok untuk sang istri. Pilihan gue akhirnya terhenti pada long-dress warna biru dengan corak hitam yang sangat manis. Ah, lagi-lagi jiwa melankolis gue keluar. Untung gue ga pernah ketemu Saipul Jamil. Oke. First Mission Completed!.

Tugas kedua gue adalah mencari kado bernama SEPATU. Seperti yang sudah gue jelasin di atas bahwa gue tertarik memberikan sepatu sebagai kado ulang tahun istri didasari oleh sedikitnya koleksi sepatu yang ia miliki. Gue langsung bergerilya mencari tahu seperti apa sepatu yang pas. Setelah berdiskusi dengan temen kantor dan mendapatkan berbagai masukan, gue akhirnya tercerahkan dan mendapatkan gambaran sepatu yang akan gue beli.

Ada banyak faktor yang sangat mempengaruhi kecocokan antara sepatu dan pemakainya. Berhubung gue berniat memberikan surprise ke istri, gue ngubek-ngubek toko sendirian bermodalkan contoh berupa sepatu istri yang gue simpen di dalam tas. Dan ternyata, mencari sepatu itu tidak semudah mencari jodoh (sok iye). Setelah berthawaf keliling toko selama beberapa putaran, gue nyerah. Gue khawatir sepatu yang gue beli tidak sesuai ukuran maupun bentuknya dengan preferensi istri. Karenanya niatan gue untuk menghadiahkan sepatu harus tertunda.

Dikarenakan ulang tahun istri jatuh di hari senin, kami merayakannya dengan makan-makan di Karnivor, Bandung, sehari sebelumnya. Buat kami berdua makan-makan adalah jalan keluar terbaik dari setiap permasalahan yang ada. Karena setelah makan, otak dapat kembali bekerja dengan baik sehingga solusi dari setiap permasalahan bisa muncul dengan sendirinya. Sepulang dari acara makan-makan tersebut, gue secara jujur mengakui bahwa gue sempet mencari-cari sepatu sebagai hadiah. Sayangnya niatan tersebut urung terealisasi karena masalah sepatu ini sangat berhubungan dengan selera sambil berjanji akan mencari sepatu bersama-sama manakala ia sudah semakin sehat dan tidak dihampiri kembali oleh rasa mual seperti saat ini.

Gue tidak pernah menjadi orang sabaran. Mungkin kalo ‘On The Spot’ bikin video ‘7 orang paling tidak sabar di dunia’ gue pasti menjadi salah satu nominasinya. Berangkat dari ketidaksabaran tersebut, rencana gue memberikan kado pada hari-H ulang tahun batal. Gue sekonyong-konyong memberikan kado berisikan baju yang sudah gue beli  setibanya di rumah sepulang dari makan-makan. Gue juga berpesan agar kotak kadonya jangan dibuang karena harganya mendekati harga baju. Iya, harga kotak buat kado hampir sama dengan isi kado itu sendiri.

Gue sadar bahwasanya segala rupa materi yang gue berikan untuk istri tidak akan berarti manakala tidak diiringi dengan doa yang tulus dari palung hati. Semua bentuk tas, sepatu, baju, berlian dan banyak lainnya hanyalah benda yang usang bersamaan dengan bertambahnya waktu. Kecuali berlian. Usangnya lama. Makanya gue ga pernah ngasih berlian.

Selamat hari lahir, sayang.

Semoga pertambahan usia ini dimaknai dengan pertambahan segala kebaikan dan keberkahan. Ayah dan Alby selalu mengharapkan yang terbaik buat, bunda. Terimakasih atas segala lelah, letih, payah yang bertambah-tambah selama mengurus keluarga. Semoga semua dibalas dengan pahala yang berlimpah.

Selamat hari lahir, sayang.

Semoga janin yang ada di kandunganmu terus tumbuh dalam keadaan sehat hingga hari dimana kelak ia dilahirkan. Semoga engkau juga selalu sehat dalam upaya mengandung sang adik. Semoga semua mual, rasa lemas selama kehamilan kedua ini menjadi penebus dosa.

Selamat hari lahir yang ke-28, bunda.

Iklan

Tagged: ,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Selamat Ulang Tahun, Bunda at I Think, I Read, I Write.

meta

%d blogger menyukai ini: