#30 Hafizzanovian
Januari 4, 2016 § Tinggalkan komentar
Ah, siapa yang tidak kenal Hafiz. Temen satu sekolah gue, SMA Negeri 3 Palembang masuk tahun 2003, pasti kenal nama tersebut. Cuma ada dua alesan temen angkatan gue ga kenal Hafiz. Yang pertama mereka ga ikut masa orientasi siswa dan yang kedua mereka tertabrak oleh truk sampah lalu hilang ingatan dan baru bisa inget kembali jika ditabrak oleh truk sampah yang sama untuk kedua kalinya *ter-sinetron endonesah*.
Ada beberapa cara untuk menjadi terkenal di sekolah. Sebelumnya gue sudah pernah jelasin bahwa menjadi berbeda secara fisik adalah cara umum untuk dapat dikenal oleh makhluk penghuni SMA. Siswa-siswi yang berbobot lebih, kurang tinggi, terlalu kurus, dan hal mencolok lainnya adalah alasan paling mudah untuk tersegregasi dengan ratusan atau bahkan ribuan siswa lain. Di luar itu, cara untuk menjadi populer di sekolah, selain menjadi member JKT48, adalah bikin ulah selama masa orientasi.
Jadi di sekolah gue dulu selama periode interaksi siswa baru, setiap kelas diwajibkan untuk mengikuti kegiatan senam poco-poco. Itu loh, senam pengganti SKJ dengan backsound lagu dari timur Indonesia yang dinyanyikan oleh Yopi Latul. Sifatnya yang wajib membuat semua siswa baru berpartisipasi dalam senam tersebut karena khawatir dengan embel-embel ‘wajib’ yang jika dikerjakan berpahala dan jika tidak dikerjakan berdosa. Sementara para pendosa kan bakal disiksa dan dilempar ke neraka. Gue khawatir kalo ga ikut senam nantinya gue bakalan disiksa joget poco-poco di atas bara api sambil nonton ‘Dahsyat’ 24 jam non-stop.
Nah, di suatu pagi saat gue tengah khusyu nyobain blush-on biar cakep kayak Laudya Cinthya Bella, terdengar suara riuh dari lapangan basket. Salah seorang siswa dari kelas sebelah melakukan senam poco-poco hingga nyaris pingsan. Yang gue denger sih siswa tersebut melakukan senam sembari ngemil paku payung. Sontak, peristiwa ini mendapatkan atensi dari sebagian besar siswa hingga sang pelaku kemudian terkenal di bumi hingga menggema ke langit. Yup, anak itu adalah Hafiz. Dia sudah bikin kehebohan dan menjadi terkenal di sekolah bahkan saat gue belum tahu nama temen sebangku gue.
Tapi, kejadian tersebut juga menjadi titik nadir bagi kehadiran senam poco-poco di sekolah kami. Selain karena suara Yopi Latul yang kelewat nyempreng, senam poco-poco dianggap berpotensi membahayakan keselamatan siswa. Sebagai gantinya kepala sekolah mengharuskan wajib militer bagi siswa baru. Lah?!.
Persis beberapa bulan setelah masa orientasi siswa, sekolah kami membentuk kelas baru yang katanya diproyeksikan sebagai kelas unggulan. Saat masuk ke kelas tersebut gue kaget karena melihat Yang Mulia Maha Diraja Baginda Gusti Tuanku Hafizzanovian yang terkenal se-satu kelurahan termasuk salah seorang siswa yang ada di kelas tersebut. Gue merasa bangga dan sujud syukur lalu langsung ke KUA.
Di SMA, Hafiz dikenal sebagai siswa yang ‘unik’. Karena keunikan tersebut ia menjadi begitu jamak dikenal orang lain. Kepopuleran Hafiz tidak sebatas ulah selama masa orientasi. Saking terkenalnya, tidak sulit mencari Hafiz di tengah kerumunan. Cari saja siswa yang sehari-hari, setiap waktu mengenakan topi kemana-mana. Kesetiaan Hafiz dengan topinya melebihi kesetiaan pria pada gebetannya. Topi adalah simbol Hafiz. Cuma saat wudhu ia melepas topi itu. Gue juga tidak terlalu paham mengapa dia terobsesi dengan topi. Kalo misalkan topi tersebut meningkatkan level kegantengannya dari beginner menjadi expert okelah. Tapi kan ga juga. Haha… Damai, bro!.
Sejak peristiwa pingsan yang melambungkan namanya, Hafiz memilih berkiprah di organisasi palang merah remaja sekolah. Ia tidak ingin adik-adik junior yang sedang senam unyu saat tampil unjuk gigi di depan senior kece harus berakhir dengan adegan pingsan, muntah hingga sulit buang air besar. Tidak hanya berkiprah sebagai anggota biasa, Hafiz menjelma menjadi ketua palang merah remaja.
Tidak hanya aktif di PMR, Hafiz kemudian menambah kesibukannya dengan menjadi bassist acapella tim nasyid terbaik yang pernah ada di SMA kami. Kehadiran Hafiz membuat eksistensi tim nasyid tersebut semakin berjaya. Hafiz menggantikan peran bassist sebelumnya yang memilih vakum sejenak dari hingar binger dunia hiburan. Alamak bahasa gue.
Gue mengenal Hafiz sebagai sosok yang tergila-gila dengan budaya Jepang. Gue selau di-update film, manga, tokusatsu semisal kamen rider, lagu-lagu Jepangnya L arc en ciel, dorama jepang dll. Saking nge fans-nya dengan budaya jepang ia pernah di suatu siang yang terik mengenakan jaket tebal ala ala akatsuki. Pas gue tanya
“Bro, ngapain siang-siang pake jaket tebel?”
Terus dia jawab dengan lempeng “Di jepang kan lagi musim dingin”.
Gue cuma bisa bengong sambil ancang-ancang Kamehameha.
Gegara kecintaannya pada anime, gue sempet ribut dengan Hafiz. Perkaranya adalah dia mau jadi Sasuke saat main berantem-beranteman, padahal kan gue juga pengen jadi Sasuke. Kenapa dia ga jadi Naruto aja atau jadi Neji hyuga. Hafiz akhirnya mengalah dan memilih menjadi Maria Ozawa Shizuka.
Meski tiga tahun duduk sebangku dengan Fachrie, menurut gue soulmate Hafiz sejatinya adalah sesosok makhluk astral bernama Hartawan. Mereka kompak. Di PMR Hartawan adalah tangan kanannya Hafiz. Sebelum masuk kelas unggulan mereka berdua berada di kelas yang sama. Kelak saat lulus SMA, keduanya pun masuk ke jurusan dan kampus yang lagi-lagi sama. Kurang mesra apa mereka berdua.
Hafiz pernah menjadi ketua kelas saat kelas dua SMA. Seinget gue ketua kelas kami dulu ga pernah ada yang bener. Karena yang bener hanyalah wanita. Eaa.
Yes, Hafiz diterima di jurusan Biologi Universitas Sriwijaya seusai lulus SMA. Tapi berkuliah di jurusan tersebut bukan lah yang diinginkan Hafiz karena gue tau persis dia sangat mengidam-idamkan profesi dokter. Satu tahun kemudian dia ikut kembali ujian masuk perguruan tinggi negeri dan diterima di fakultas kedokteran universitas sriwijaya.
Dokter satu ini kemudian menikah dengan salah seorang junior di kampusnya yang juga seorang dokter. Selamat hafiz untuk gelar ke-30.
Sudah 30 slot dari 45 temen kelas gue yang menikah. Semoga di tahun 2016 semakin banyak yang melengkapi separuh agamanya. Aamin.
Tinggalkan Balasan