#25 Hartawan Mulya

April 24, 2015 § 1 Komentar

Otak manusia bekerja dengan sangat selektif. Ingatan-ingatan, bacaan, momen yang penting dan berkesan akan tersimpan dalam otak besar. Sementara hal lainnya yang dianggap tak berguna tidak akan dijadikan ingatan jangka panjang, mungkin juga dihapus.

Di antara cuplikan cerita lampau, aktifitas bareng temen SMA adalah salah satu momen yang cukup mengabadi. Menurut salah satu artikel, sahabat di SMA akan menjadi temen sejati selamanya. Meskipun sepakat dengan isi tulisan tersebut namun terkadang gue cukup kesulitan buat retrieve cerita-cerita saat masih berseragam putih abu. Setidaknya ada dua faktor yang menghambat yaitu isi otak gue yang semakin penuh dan memaksa file-file lama tergusur dan faktor kedua adalah sedikitnya momen bareng si objek cerita. Lebih-lebih jika harus bercerita tentang temen-temen perempuan. Oleh karena itu, gue perlu melakukan observasi jika dan hanya jika objek cerita gue adalah Mawar, Indah, atau Santi.

Gue juga ingin menyampaikan disclaimer. Walau sebagian tulisan tentang temen-temen gue berdasarkan kisah nyata namun sebagiannya lagi adalah hasil rekaan guna menambah panjang jalan cerita dan agar tidak terkesan terlalu formal dan serius. Ini blog bukan jurnal ilmiah.

Cerita kali ini akan fokus membahas sosok bernama lengkap Hartawan Mulya Desra Amin, putra seorang polisi. Ia bisa dipanggil Harta, Wawan ataupun Hartawan. Namun di sekolah doi lebih diakrabi dengan panggilan ‘Boy’. Gue tidak terlalu inget asal mula Hartawan dipanggil dengan ‘Boy’. Yang jelas tidak ada hubungan dengan Ongky Alexander karena Boy yang satu ini kurang tampan. Hanya 3 orang yang pernah bilang bahwa Boy itu cakep yakni Ibunya, ayahnya dan satu lagi adalah bencong di warung pecel lele saat Boy ngasih receh seusai mereka ngamen. Itu pun di bawah ancaman banci yang memberikan pilihan uang receh atau grepe. Arghh!.

Gue yakin, jika tulisan ini dibuat 10 tahun lalu dan berisikan pertanyaan ‘hal apa yang paling kalian inget tentang Boy’ maka temen-temen kelas gue, tanpa komando, akan berseru… ‘MESUMMMM’. Yes, bersama dengan Hendra Nopriansyah, mereka berdua sangat terkenal dengan Batman-Robin nya hal-hal berbau pervert.

Boy adalah ketua kelas kami saat menginjak kelas 3. Secara bergiliran, setiap edisi kenaikan kelas, kami selalu mengganti perangkat kelas. Selama tiga tahun, Boy selalu duduk satu bangku dengan Dedy Anugerah Rinaldi. Prestasi sekolahnya tidak semencolok Marina, Marini maupun Marimar. Auw. Tapi untuk pelajaran biologi khususnya anatomi tubuh manusia dan proses reproduksi, mungkin boy jauh lebih menguasai daripada guru biologi itu sendiri.

Banyak hal kocak juga memalukan yang pernah dialami oleh Boy. Suatu ketika, Gue dan para siswa lainnya menghabiskan tahun baru di salah satu pantai di Bandar Lampung. Ini bukan tentang bromance atau lanjutan kisah Brokeback Mountain. Acara yang kami adakan bertujuan untuk menambah keakraban sekaligus refreshing setelah bagi raport pergantian semester. Guna menambah keseruan, kami menyewa satu gerbong kereta engkap dengan AC, TV kabel, Wifi 4G, hingga Jacuzzi. Sampai suatu ketika salah seorang Masinis jitak kepala gue karena sudah mengkhayal terlalu jauh.

Cerita kita skip hingga setibanya di pantai.

Di pantai kami mandi dan bermain pasir. SELESAI…..!.

APAAA??? Segitu doang? *Dilempar batu akik*.

.facebook_1429843234468
Setelah beberapa waktu bermain dengan pasir, kami kemudian mendatangi salah satu toko souvenir yang berjajar rapih. Kami berniat mengoleksi satu-dua pernak-pernik sebagai bukti bahwa kami benar-benar jalan-jalan ke lampung. Di tengah kekhusyukan memilih dan memilah, terdengar sedikit kericuhan. Ternyata Boy sedang meminta maaf kepada seorang ibu paruh baya.

“Apa yang terjadi” pikir kami.

Tak lama kemudian, setelah agak menjauhi toko, Boy berkisah bahwa saat ia tengah memilih souvenir yang letaknya di bagian bawah lemari sehingga mengharuskannya jongkok, ia mendapati sebuah betis di sebelahnya tengah berdiri kokoh. Boy merasa terganggu dengan keberadaan betis tersebut karena sangat merusak mood. Sontak saja, tanpa perlu menunggu Farhat Abbas tobat, Boy yang dengan pedenya mengganggap kaki itu milik periawan (salah seorang temen kami) menarik kaki tersebut untuk dijauhkan sambil berucap ‘minggir kauu’…. (Gue nulis ini sambil ngakak sendiri).

Boy lupa satu hal bahwa betis Peri berbulu lebat mirip kulit rambutan yang diolesi minyak firdaus. Setelah menyadari bahwa telah terjadi sebuah kesalahan, Boy pun mendongak dan mendapati seorang emak-emak tengah kebingungan dan speechless. Mungkin yang ada di benak dan lidah ibu itu hanyalah.

‘KUKUTUK KAU MALING KUNDANG’.

Sebelum dikutuk menjadi batu, Boy pun meminta maaf karena telah salah sangka. Kami yang mendengar cerita itu tak bisa menahan tawa dan bersorak hingga berderai air mata (lebaaay). Karena dari apa yang pernah gue denger, sahabat itu adalah orang yang menertawan kebodohan saat kalian dihinggapi sial tapi memuji kalian di saat kalian tak ada. Ah, gue emang jago ngeles :P. .facebook_1429843842436

Begitulah Boy. Jika 10 tahun lalu ia lekat dengan hal-hal yang rada mesum maka apabila pertanyaan ‘Apa yang paling kalian inget tentang Boy’ dimajukan 5 tahun setelahnya maka yang akan kami inget adalah sosok seorang Polisi. Yang MESUM :D.

Boy dan polisi tidur adalah dua sosok polisi yang tidak membuat kami takut jika melakukan pelanggaran lalu lintas.

Saat awal bertugas menjadi polisi, Boy mendapatkan tugas untuk memegang water canon, semacam semprotan air yang digunakan untuk memukul mundur demonstran. Untungnya Boy tidak pernah bertugas menjadi polisi lalu lintas. Karena gue khawatir setiap saat dia ngeliat plang ‘Hati-Hati di Jalan’ dia bakalan deketin plang tersebut dan bilang ‘MAKASIH YA UDAH PERHATIAN BANGET SAMA AKU’.

Sebelum menjadi polisi, Boy pernah terdaftar sebagai mahasiswa jurusan biologi universitas sriwijaya meskipun hanya bertahan selama dua semester.

Boy akhirnya menikahi wanita yang telah lama dikenalnya yang bernama Sisilia mey cintanya harta (Ini nama bukan kalimat). Dari nama yang ada di akun facebook-nya saja Mey nampak sangat mencintai hartawan. Setelah menikah gue percaya Boy akan mengganti namanya menjadi ‘Hartawan akan celalu menjaga cinta Mey’ atau ‘Boy Cayangh Mey Angedh Campe M4uT MeM1s4hk4N’ (tambah emot :* :*).

Selamat Pak Ketua Kelas, kamu berhak untuk gelar ke-25.

Iklan

Tagged: , ,

§ One Response to #25 Hartawan Mulya

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading #25 Hartawan Mulya at I Think, I Read, I Write.

meta

%d blogger menyukai ini: