#10 Nessa Novarisa, Sang Idola
Oktober 30, 2013 § 1 Komentar
Waktu itu tahun 2004. Saat semester dua telah berlangsung setengah jalan, Tri putriani memutuskan untuk pindah sekolah. Ia merasa bahwa SMA 3 bukan jalan ninjanya. Tak lama selepas kepindahan Tri putriani, siswi pindahan dari sekolah lain datang menggantikan posisinya.
Dari kejauhan nampak wanita berkerudung berjalan pelan menuju kelas kami. Semakin lama semakin dekat nampak semakin jelas juga keriput di wajahnya. Loh kok?. Oh ternyata itu adalah Ibu Fadilah, guru Kimia yang akan mengajar Struktur atom.
Damn, terus anak barunya mana? Aelah pada ga sabaran banget.
Pelan tapi pasti anak baru itu masuk kelas sambil diseret oleh guru yang mendampinginya. Setelah melalui sedikit proses perkenalan basa-basi, kami mengenal dia dengan Nessa Novarisa atau bisa dipanggil dengan “Nessa”. Sebagian kecil menamainya dengan “Nee-Chan”. Ia pindahan dari SMA 1 Padang. Ikut pindah bareng orang tua yang hijrah ke Palembang.
Satu hal yang membuat kami agak risau saat itu adalah Nessa harus duduk sebangku dengan seorang siswi bernama Marina. Wow, how unlucky she was. Asumsi gue, salah satu alasan Tri putriani pindah dari sekolah kami adalah karena sudah tidak tahan dengan KDRT yang dilakukan teman sebangkunya yang tidak lain adalah Marina. Tidak heran melihat Tri putriani setiap hari terlihat semakin kurus, :D.
Sejak awal, Nessa dikenal supel dan rame. Lokasi rumahnya yang berdekatan dengan lokasi sekolah membuat kami menitahkan nessa sebagai tuan rumah untuk acara perpisahan kelas 10 (1SMA). Dan acara berlangsung dengan sukses.
Nessa ternyata siswi yang cerdas, satu level dengan trio M (Mariska, Marini dan Marina) yang selalu berada di peringkat teratas siswa berotak encer di sekolah. Selain pinter, Nessa juga memiliki inner beauty yang membuat banyak siswa kelas kami kagum padanya.
Pernah suatu ketika gue, Peri, Macky dan Aas melakukan sebuah riset ngaco tentang siapa cewe yang paling oke di kelas berdasarkan beberapa parameter. Dari semua nama yang ada mengerucut pada nama Nessa. Hasil riset kami disetujui oleh LSI, Ki Joko Bodo, diuji di ITB dan IPB serta semua anggota pria IPA A. Kecuali Zeniferd yang masih menganggap Ona dan Ernita sebagai cewe paling kece se SMA 3 NEGERI PALEMBANG.
Nessa juga pernah terpilih sebagai perwakilan SMA N 3 untuk ikut serta dalam lomba TTS se Kota Palembang. Ia bergabung dengan manusia-manusia cerdas lainnya seperti Mariska, Ricky Hartaman dan Wilaga Perdana. Di saat yang bersamaan gue sedang asyik mengisi TTS yang gambar di depannya artis cewe jaman dulu.
Selepas SMA, Nessa melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Dia kembali ke tanah leluhurnya. Sesekali berlatih silat harimau biar dapat peran di film Merantau 2, ujarnya. Sejak saat itu Nessa tak pernah pulang. Lebih dari tiga kali puasa dan tiga kali lebaran.
Momen dimana Nessa kembali ke Palembang adalah pada tahun 2008. Saat kepulangan Nessa adalah salah satu saat yang paling dinanti. Iya, kami ingin menagih hutang. Hahaha.
Nessa juga pernah berkunjung ke bandung pada suatu waktu. Lupa tahunnya. Gue, Peri dan Vidia menemani dia keliling kebun binatang bandung. Harga tiketnya masih murah loh waktu itu. Kami main perahu-perahuan. “GA penting woi!!!”. Oh iya, maaf.
Berita pernikahan Nessa sampai juga ke telinga kami. Lagi lagi, gue jadi salah seorang yang tahu lebih dulu. Hehehe. Nessa akan menikah dengan pria yang sudah lama dia kenal. Temen masa sekolahnya dulu.
Pernikahan berlangsung pada tanggal 17 agustus 2013. Pesta pernikahan pun diadakan di sebelah lokasi panjat pinang. Penganten turut serta dalam lomba balap karung dan makan kerupuk. Lebih-lebih sebelum ijab qabul berlangsung, diadakan upacara bendera.
Seperti yang gue jelaskan di atas bahwa sosok Nessa adalah seorang yang istri-able, meminjam istilah Desni Utami. Profil seorang wanita yang sangat ideal untuk dijadikan seorang istri. Oleh karena itu saat beliau akan menikah, para Fanboy Nessa turut sedih. Mulai dari yang mengagumi Nessa (gue termasuk) sampe yang bener-bener menaruh hati. Paragraf ini gue tulis dengan sejujur-jujurnya. Kita udah dewasa untuk menyikapi keadaan #tsahh.
Dan alhamdulillah Nessa sekarang sudah menjadi istri yang insyaallah sholihah. Menjadi pendamping pria yang juga luar biasa.
Oh iya, ijab qabul Nessa berbarengan dengan Hendra. Hampir saja kami menyangka bahwa mereka ijab qabul di depan satu penghulu dan di bawah satu kerudung. Ternyata mereka ijab qabul dengan pasangannya masing-masing :D.
Alhamdulillah, pada akhirnya kisah “kalian” berdua berakhir dengan sama-sama bahagia. Barokallahu lakum. Dan gelar 10 besar ditutup oleh Nessa Novarisa. Tapi tenang, masih ada 20, 30 dan 40 besar. Tapi mengingat menikah adalah ibadah, mari kita berlomba dalam kebaikan :).
iya andri, tak dapat nomer 1, nomer 44 pun jadi ya bro 😛
*apa lah gue ini komen melulu*