3 Langkah Jitu Dalam Menghemat Energi dan Menjaga Lingkungan

November 18, 2012 § 7 Komentar

Bahan bakar fosil masih menjadi primadona dalam pemenuhan kebutuhan energi dunia. Perannya seolah  tidak tersentuh oleh energi alternatif lainnya. Penggunaan nuklir, BBG, sel surya dan variasi sumber energi lain belum bisa semasif penggunaan bahan bakar minyak. Hingga kini ketergantungan terhadap BBM belum dapat dihindarkan. Namun masyarakat mengalami penyakit lupa, Lupa bahwa suatu saat dan pasti, bahan bakar fosil ini akan habis.

Lalu bagaimana dengan kondisi bahan bakar minyak yang ada di Indonesia? Jika anda berpikir bahwa di bawah tanah yang anda pijak masih mengalir deras hidrokarbon-hidrokarbon tersebut, anda salah besar. Bahkan Indonesia tidak termasuk dalam 10 besar negara yang memiliki cadangan energi terbesar di dunia.  Khusus di Indonesia, Cadangan terbukti minyaknya hanya tinggal 3,7 miliar barel atau 0,3% dari cadangan minyak dunia.

Dengan produksi per tahun 359,89 juta barel, cadangan minyak di Indonesia hanya bertahan selama 12 tahun lagi 

Nah lho, bisa bayangin kan! Sekarang saja minyak mentah kita masih diimpor sebagian, Lalu bagaimana nanti andaikata misalkan seandainya cadangan minyak tersebut habis? Negara gemah ripah loh jinawi ini, mau tidak mau, harus mengimpor semua bahan bakar minyaknya, Jika dan Hanya jika anda, saya dan kita semua tidak mau memulai untuk melakukan penghematan energi mulai dari saat ini, mulai dari yang kecil dan mulai dari diri kita sendiri.

Kenaikan harga BBM akan membuat harga bahan pokok semakin mahal. Kenaikan harga bahan pokok kemudian menurunkan taraf hidup masyarakat. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya kriminalitas. Tidak sedikit yang akan mati bunuh diri karena tidak kuat menghadapi beratnya cobaan hidup. Oke, memang tidak akan seekstrim itu. Tapi suatu hal yang mutlak terjadi adalah, Jika tidak mulai berhemat dari sekarang,  jangan menyesal nantinya jika harga BBM melambung tinggi seperti yang saat ini masih dialami oleh saudara-saudara kita di belahan bumi Indonesia timur.

Lalu upaya seperti apa yang dapat kita lakukan untuk membantu proses penghematan energi berbahan baku fosil tersebut? Perlu kita sadari bahwa BBM adalah energi yang tidak terbarukan yang lambat laun akan habis. Yang bisa kita lakukan adalah menghemat sebisa mungkin sehingga masa penggunaannya jauh lebih lama dan pada saat yang bersamaan, pemerintah harus menyiapkan energi alternatif sebagai pengganti BBM.

Setidaknya ada tiga hal yang bisa kita lakukan untuk membantu penghematan energi di negeri kita tercinta. Dan ketiga hal ini dapat terwujud atas partisipasi semua elemen bangsa. Dengan konsep “Think Globally Act Locally” kita bisa mewujudkan suatu kearifan dalam menghemat energi demi kelestarian masa depan anak cucu kita.

1.  Gunakan Pertamax

Masih inget kisruh mengenai isu kenaikan BBM pada bulan April 2012? Pasti masih inget. Demo dimana-mana. Sungguh ter-la-lu jika anda tidak ingat bahkan tidak tahu. Saya jamin anda tinggal di pedalaman terdalam indonesia.

Meskipun pada saat itu kenaikan harga BBM urung terjadi, tidak ada yang bisa menjamin bom waktu kenaikan harga BBM akan meledak suatu saat.

Menilik pada kejadian tersebut seharusnya kita menyadari dengan sepenuh hati bahwa pemerintah telah melakukan “pemborosan” yang menyedot APBN dalam jumlah besar demi mensubsidi BBM. Pada kenyataannya, BBM bersubsidi tersebut lebih banyak dinikmati oleh mereka-mereka yang notabene memiliki kemampuan untuk menggunakan BBM non-subsidi, karena golongan menengah ke bawah (miskin) hanya sedikit sekali menggunakan premium untuk kendaraan bermotor mereka. Memang sedari awal, BBM bersubsidi tidak didesain untuk orang-orang tidak mampu.

Tengoklah bagaimana distribusi penggunaan BBM tersebut. Tidak jarang, plat merah yang secara kaidah “haram” menggunakan BBM bersubsidi namun masih tetap menggunakannya. Orang Indonesia terkenal akan “kecerdasan” dalam memanipulasi peraturan. Plat merah dimanipulasi  dengan cara dilapisi dengan cover berwarna hitam. Padahal jelas dalam wacananya pada “Gerakan Nasional Penghematan Energi”, Presiden SBY melarang BBM bersubsidi untuk kendaraan plat merah, pusat maupun daerah.

Sudah jelas bahwa subsidi BBM sebenernya salah sasaran. Jadi alangkah baiknya jika subsidi yang bertriliun-triliun itu dialihkan ke pembangunan infrastruktur. Pembangunan Infrastruktur pasti jauh lebih bisa menjangkau rakyat kecil. Pernah tahu mengapa harga BBM menjadi sangat mahal di Papua dan sekitarnya? Itu karena lokasi mereka yang sangat jauh ditambah lagi infrastruktur yang tidak memadai.

Benar jika di dalam UU disebutkan bahwa seluruh kekayaan alam dikelola oleh negara dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Tapi yang harus kita sadari adalah bahwa peran setiap individu dalam negara ini sangat penting. Untuk saat ini, tidak mungkin negara menanggung secara penuh kebutuhan BBM rakyatnya.

Bahkan di negeri arab pun, yang warganya berdiri di atas ladang minyak, mereka harus tetap membayar penggunaan BBM meskipun dengan harga yang sangat murah.

Penggunaan pertamax adalah salah satu upaya dalam membantu penghematan energi bangsa. Meskipun pertamax juga tergolong BBM, namun bahan bakar ini tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Logikanya adalah dengan menggunakan pertamax, alokasi subsidi untuk BBM premium dapat dialihkan untuk membangun infrastruktur daerah serta mengembangkan energi alternatif yang terbarukan. Bukankah dana yang berlimpah untuk subsidi BBM jumlahnya sangat banyak. Dengan demikian secara perlahan namun pasti bangsa ini dapat segera move on dari yang namanya BBM. Kegalauan akan kelangkaan energi pun bisa dihindari. Dana yang tersedia dapat digunakan untuk mengembangkan energi alternatif seperti biodiesel, bioetanol, solar cell, dan geotermal yang memang berlimpah sumber dayanya di Indonesia. Meskipun memang proyek pembangunan infrastruktur beresiko tinggi untuk dikorupsi.

Saatnya Move On

Diakui oleh pemerintah, Pertamax lokal sulit bersaing dengan SPBU asing yang menjual bahan bakar dengan kualitas yang sama. Karena selama ini Pertamina hanya mampu memproduksi 500000 kiloliter pertamax, sementara kebutuhan pertamax lokal mencapai angka 800000 kiloliter per hari. Untuk menutupi kekurangan tersebut, maka pemerintah perlu menyuplai dari luar negeri.  Namun dengan penuh kesadaran dan demi penghematan, kita sebaikanya meniatkan diri untuk menggunakan pertamax. Tulisan ini tidak untuk memprovokasi, hanya memberikan sugesti bagi mereka yang mampu menggunakan pertamax, untuk sebaiknya meninggalkan premium.

Selain berfokus pada masalah penghematan energi, penggunaan pertamax dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi yang erat kaitannya dengan masalah lingkungan. Sebuah isu yang sangat penting karena selama ini emisi karbon dari gas buang kendaraan sangat berpengaruh terhadap kerusakan ozon bumi. Hal ini dikarenakan kandungan pertamax yang lebih sedikit mengemisikan NOx dan COx dibandingkan premium.

Selain itu sudah banyak bahan bakar lain yang jauh lebih “hijau” seperti biosolar atau BBG. Namun memang tidak semua jenis kendaraan menunjang untuk pengalihan bahan bakarnya. Konverter yang digunakan pada mesin kendaraan pun tidak mampu melakukan efisiensi secara baik terhadap mesin kendaraan tersebut.

Dengan demikian Perpres nomor 5/2006 tentang kebijakan energi nasional tidak hanya menjadi isapan jempol. Diversifikasi dan konversi energi harus digalakkan, sehingga pada tahun 2025 BBM yang digunakan benar- benar hanya sekitar 25%, sisanya adalah gas 30%, batu bara 33% dan energi terbarukan lainnya.

2. Pilih kendaraan umum

Setiap pagi berjuta juta ppm emisi karbon dari kendaraan umum sungguh berperan aktif dalam penuaan bumi. Setiap warga seolah dituntut menggunakan kendaraan pribadi masing-masing. Oleh karena itu, Penggunaan kendaraan umum menjadi salah satu solusi dalam upaya penghematan energi sisa fosil dinosaurus dan alga ini.

Kendaraan umum seperti kereta api, transjakarta, angkutan kota, kopaja dan  atau jenis kendaran umum lain seharusnya dapat dioptimalkan sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat direduksi.  Dengan muatannya yang cukup menampung banyak penumpang, energi yang digunakan dapat dihemat sedemikian rupa.

Semakin banyak kendaraan umum pada teorinya sangat membantu dalam penghematan energi masa depan. Akan tetapi pada kenyataannya, kuantitas kendaraan umum tidak berbanding lurus dengan kualitasnya.  Masalah penggunaan kendaraan umum menjadi pelik, ketika kita menyadari bahwa dimensi ini tidak berdiri sendiri, dia melibatkan spektrum yang sangat luas. Kriminalitas, kenyamanan, kebersihan, dan keamanan.

Banyak kasus kriminalitas yang terjadi di kendaraan umum baik itu angkutan kota, kereta api hingga taksi. Belum lagi kenyamanan dan kebersihan kendaraan umum. Kondisi ini menyebabkan sebagian orang enggan menggunakan kendaraan umum guna bepergian.

Semuanya berkaitan antara satu dan lain hal. Sehingga diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengontrol dan menata agar kendaraan umum dapat menjadi instrumen yang secara tidak langsung berkontribusi pada penghematan energi di negeri ini. Kesemrawutan pengelolaan transportasi massal dapat menjadi penghambat dalam upaya penghematan energi bangsa.

Tentunya penggalakan penggunaan kendaraan umum juga harus diikuti kebijakan pemerintah lain seperti membatasi penggunaan kendaraan pribadi dengan menaikkan pajak kendaraan bermotor. Three  in one untuk daerah padat, penaikan tarif parkir di tempat-tempat publik.

Tidak pergi jika memang tidak terlalu perlu. Karena ide ini berangkat dari pemahaman bahwa kiat mengubah bangsa harus dimulai dari diri sendiri. Biasakan berjalan atau menggunakan sepeda untuk bepergian ke tempat yang tidak terlalu jauh.

Kita bisa mengambil contoh kebijakan harga BBM di Denmark yang cukup mahal, sehingga warganya tidak termotivasi untuk menggunakan kendaraan bermotor.

Mereka cenderung menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari. Selain dengan alasan kesehatan, mereka juga berkontribusi pada upaya penghematan energi dan melindungi alam dari emisi karbon.

Beda halnya di Indonesia.  Indonesia menjadi ladang subur bagi pasar otomotif. Jangan heran jika Honda menyantumkan “One Heart-Satu Hati” pada motor yang ditunggangi Casey Stoner dan Dani Pedrosa saat kompetisi MotoGP. Tindakan tersebut adalah sebuah wujud apresiasi atas lakunya penjualan motor brand tersebut di negeri ini.

Dengan uang muka lima ratus ribu rupiah saja, anda sudah bisa memiliki sebuah sepeda motor. Tidak perlu kagum jika dalam satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak, jumlah motor dalam rumah itu ada empat bahkan lebih. Pokoknya motor ada dimana mana. Dan untuk mengubah mainstream masyarakat yang cenderung malas dan ogah berjalan kaki bukanlah sebuah hal yang mudah namun harus tetap dilakukan untuk menjaga kelestarian bumi kita.

Penggunaan kendaraan umum harus diparalelkan dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan infrastruktur yang baik bagi kendaraan umum tersebut dan tentunya juga ditopang oleh kesadaran masyarakat untuk membantu dalam menjaga transportasi umum yang ada. Saya pribadi berangkat  ke kantordengan menggunakan motor, namun untuk keperluan-keperluan pergi ke tempat lain, tidak jarang saya menggunakan commuter line atau transjakarta sesuai dengan jarak dan tujuan yang akan ditempuh.

Penggunaan kendaraan umum  juga bisa mengurangi kemacetan. Apa hubungan kemacetan dengan penghematan energi? Dalam kemacetan 20% waktu kerja mesin dihabiskan dalam 0 km/jam. Bahan bakar kita menguap hanya untuk mengantri masuk ke dalam jalan tol.

Berdasarkan kalkulasi, kemacetan di Jakarta per tahunnya menguapkan bbm sebesar 12 T jika dikonversi ke dalam rupiah.

Bahan bakar “menguap” di tengah kemacetan

Saat ini konsumsi BBM bersubsidi mencapai Rp.77.9 Triliun hanya untuk mobil pribadi sementara angkutan umum hanya mengkonsumsi 3 persen, mobil barang 4 persen, motor 40% dan mobil 53%. Total untuk konsumsi kendaraan pribadi adalah 136,7T. Dengan menggunakan kendaraan umum, kita membantu mengubah image negeri ini sebagai salah satu negara terboros di dunia dalam aspek energi.

3. Hemat listrik

Sadarkah kita bahwa penggunaan listrik sangat berpengaruh pada penghematan energi bbm? Dan negara memberikan subsidi yang tidak kalah banyaknya untuk distribusi listrik ke seluruh pelosok negeri? Saat ini terdapat sekitar 23% dari total pembangkit listrik Indonesia yang menggunakan bahan bakar minyak. Pembangkit listrik berbahan bakar minyak ini menyedot 60% dari total bahan bakar yang diperlukan. Sesuai dengan APBN 2012, subsidi BBM untuk PLN adalah sebesar 45 triliun. Dan artinya adalah penggunaan listrik yang boros akan linier dengan pemborosan energi BBM. Semakin banyak energi listrik yang digunakan, berarti semakin tinggi juga emisi karbon yang dihasilkan.

Sadarkah kita bahwa pengguna listrik terbesar adalah mall mall yang ada dijakarta. Ironinya, mall- mall tersebut juga mendapatkan subsidi untuk listrik yang digunakan.

Hemat Listrik, Hemat BBM

Jangan meremehkan hal –hal kecil di sekitar kita, karena berangkat dari ide kecil bahwa kiat mengubah bangsa dapat dilakukan dari hal kecil dan dari diri kita sendiri. Kita terlalu sering menggunakan listrik secara percuma padahal banyak yang dapat kita lakukan guna menghemat listrik dan dapat dimulai dari lingkungan terdekat.

Dari rumah misalnya, matikan lampu di saat tidur, karena selain dapat menghemat energi, lampu yang tidak menyala pada saat tidur lebih baik untuk kesehatan. Matikan TV jika acara yang ditonton tidak terlalu penting dan bermutu. Bukankah sebagian kita sering membiarkan TV menyala, menonton tv dan ditontn tv. Tontonan naga jadi-jadian atau sinetron yang tertukar dapat berkontribusi pada borosnya penggunaan bahan bakar negeri ini.

Pilih tontonan yang lebih bijak

Jika setiap orang di masing-masing rumah melakukan hal yang serupa, bisa kita bayangkan sudah berapa besar kita bisa menghemat energi. Memilih produk elektronik rumah tangga yang hemat listrik juga dapat menjadi solusi dalam menghemat listrik. Jadi dengan menghemat penggunaan listrik, kita membantu penghematan energi dan menjaga kelestarian alam kita.

Sebenarnya masih begitu banyak hal-hal teknis yang dapat kita lakukan untuk menghemat penggunaan listrik seperti gunakan mesin cuci saat jumlah cuciannya banyak, atur AC sesuai kebutuhan, hindari penggunaan screensaver dan lainnya.

Yang paling penting adalah, LAKUKAN. Jangan hanya berhenti pada batasan wacana

Itulah ketiga langkah kecil yang dapat kita lakukan, yang dekat dengan keseharian kita guna menghemat energi dan menyelamatkan bumi dari penuaan dini. Dan ketiga hal tersebut hanya bisa terjadi dengan penuh kesadaran diri. Karena kiat mengubah bangsa dapat dimulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil, dari mulai saat ini (AA Gym). So, what are we waiting for?

Iklan

Tagged: , ,

§ 7 Responses to 3 Langkah Jitu Dalam Menghemat Energi dan Menjaga Lingkungan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading 3 Langkah Jitu Dalam Menghemat Energi dan Menjaga Lingkungan at I Think, I Read, I Write.

meta

%d blogger menyukai ini: