#8 Faizatul Mabruroh

September 3, 2012 § 2 Komentar

Yang Jilbab Putih

Yang Jilbab Putih

Wah, udah sampe ke nomor delapan. Ga kerasa, sejak pernikahan pertama anggota IPA A, September 2009, kini genap sudah 8 besar. Kalo dikalkulasi sederhana, dalam tiga tahun 8 orang yang sudah menikah, berarti rata-rata setiap tahunnya ada tiga orang.

Jumlah anggota kelas IPA A ada 45 orang. Kalo bener setiap tahunnya ada tiga orang yang nikah, berarti tahun 2024 jadi tahun terakhir, semoga bukan gw.. Amiiiinnn. Hahaha

Faizatul Mabruroh, salah seorang cewe yang pertama kali mengenakan jilbab di kelas. Ramah, murah senyum, asyik. Sejak kelas satu SMA sudah aktif di Kerohanian Islam dan majalah Paramita. Dari sepak terjang di kedua organisasi tersebut, tidak salah Iza menjadi bagian penting dari keduanya. Yang paling gw apal, Iza menjadi ketua keputrian ROHIS SMA 3. Walaupun kerudungan panjang, syari, Iza tetep ga kaku untuk bergaul dengan orang-orang di luar lingkungannya. Mungkin pengaruh kakaknya yang agak slengean… 😀

with vidia

with vidia

Tiga tahun, doi setia sbangku sama Ragil. Mulai dari duduk di pojok, nomor dua dari belakang sampe ke bangku tengah, semua dilalui bersama, hehe. Iza juga pernah jadi perangkat kelas, tapi gw lupa posisinya antara sekretaris atau bendahara.

Bermula dari obrolan Whatsapp

Saat itu grup whatsapp IPA A tengah membahas tiket dan pulang kampung sehabis idul fitri. Di tengah panasnya pembahasan, Iza interupsi dan bilang ke kami kalo mesen tiket pulang jangan cepet-cepet. Kami mencium something fishy. Mulai curiga kalo kalo bakal ada yang mau ngasih undangan. Undangan sunatan rasanya ga mungkin, pasti ada yang niat ngasih undangan pernikahan. Dan grup mulai heboh. Tebak sana tebak sini, ask the audience, phone a friend, sampe fifty-fifty sudah kami pake, tapi tetep jawabannya ga ketemu. Huh >.<

Ada yang mikir Cimoth yang bakalan nikah, ada yang jawab Anggi, Endang dan ada yang mikir John yang akan nikah. John? Siapa John? *lupakan*.

Yang jelas ga ada yang prediksi Gun, Soalnya dia mau no 40 katanya…hahaha

Setelah terus didesak, dipaksa paksa, dikasih permen akhirnya sang empu hajatan mengaku. Ternyata Faiza yang menjadi whistleblower lah yang akan menikah. Semua shock, kaget, panik. Ada yang salto, ada yang kayang , dan gw langsung sikap lilin. Yang membuat kami lebih kaget, Faiza memilih HENDRA sebagai suami. What on earth.. Ternyata ada yang berjodoh sesama IPA A. Tapi Hendra sungguh tega, dia tidak memberikan informasi kalo akan segera menikah…

Setelah dikonfirmasi, ternyata bukan Hendra Nopriansyah S.Ked yang akan menikahi Faizatul Mabruroh, tapi Another Hendra. Dan Ibu Ros, wali kelas SMA,  mengucapkan Hamdalah :D.

Ada yang menarik dengan kisah pertautan antara Hendra dan Iza, seperti yang langsung diinformasikan oleh narasumber (Iza).

Suatu ketika Aziza berujar, “Za (Faiza), kamu sptinya cocok dengan kakak sepupu saya, Which is Hendra (yang sekarang jadi suami Iza)”. Dan beberapa tahun kemudian, ucapan Aziza menjadi kenyataan, GRANTED. Dulu mereka menganggap itu hanya sebuah canda, tapi kini semua jadi realita. Gw langsung berpostulasi bahwa kata-kata Aziza cukup manjur buat nyariin jodoh. Punya sodara lain za (Aziza)? 😀

Hal lain yang menarik dari pernikahan Iza dan Hendra adalah tentang proses lamaran mereka. Momen ini juga yang menjadi paten bagi pria-pria IPA A yang sampe saat ini belum ada kemajuan buat melangkah ke jenjang pernikahan, hehe. Bro Hendra menyerahkan uang dengan jumlah tertentu kepada Iza dan keluarga sebagai uang untuk melaksanakan acara. Buat gw pribadi dan mungkin cowo cowo IPA A lainnya, duit trsebut ga sedikit. Kita misalkan nominalnya dengan simbol “X”. Kini “X” menjadi topik yang entah serius atau hanya candaan, menjadi standar buat ngelamar. Absurd!!

At Last, Saya dan temen-temen IPA A menguccapkan, mendoakan, menghaturkan ucapan, doa sebaik-baiknya, sedalam-dalamnya kepada Iza dan Hendra yang kini telah resmi menjadi sepasang suami istri dalam tautan pernikahan.  Semoga kalian berdua menjadi keluarga yang hebat, yang SAMARA dan menghasilkan keluarga dengan generasi sholeh-sholehah.

Barokallahu lakuma wa baroka ‘alaikum wa jamaa baina kuma fi khair. Congratulaion sis, you are 8th.

Tagged: , ,

§ 2 Responses to #8 Faizatul Mabruroh

Tinggalkan komentar

What’s this?

You are currently reading #8 Faizatul Mabruroh at I Think, I Read, I Write.

meta