Ada Apa dengan Bandara
Juni 10, 2012 § 1 Komentar
Singkat cerita, gw pernah mengalami beberapa kejadian konyol, unik, unforgettable di sebuah tempat yang dinamakan BANDARA. Lebih tepatnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Cerita #1
Alkisah kejadian ini terjadi di tahun 2010. Masih membekas banget saat gw dan Gun, Temen Seperjuangan, heboh prepared everything buat menyambut lebaran di kampung halaman.
Pesawat kami berangkat pukul 11.00 siang kalo tidak salah. Ransel siap, oleh-oleh siap, sepatu siap. Semuanya bener2 well prepared. Travel pun sudah kami pesen jauh-jauh hari biar ga kehabisan. Wah, saat itu kami berasa makhluk yang paling siap se dunia akhirat untuk pulang kampung .
Berangkat dari kosan gun, kami membawa semangat tinggi untuk menemui keluarga dan temen-temen di Palembang, Kota tercinta. Lalu, bagaimana dengan tiket pesawat? Jangan panik, semuanya sudah tersimpan rapih. Dua lembar tiket kertas sudah siap di tangan. Tidak ada curiga ataupun keraguan di benak kami pada saat itu. Angan-angan menghabiskan lebaran bersama orang-orang tercinta di kampung halaman membuat kami lupa akan segalanya. Otak kami di-“adjust” untuk pulang dan tiba tepat waktu.
Perjalanan Cengkareng-Bandung selama 4 jam tidak terasa berlalu begitu saja. Tibalah kami di terminal 2b (if I’m not mistaken). Turun dari travel, angin berhembus sepoi-sepoi, mengiringi langkah kami.
Berasa Tommy Lee jones-Will Smith yang siap memberantas alien, kami pun penuh semangat melangkahkan kaki untuk check-in. Tiba di depan konter maskapai penerbangan, kami menyerahkan tiket. Senyum mengembang dari wajah kami. Sedikit lagi tiba di rumah. Saat pegawai maskapai tersebut menegur kami dan mengatakan
“Maaf mas, tiket ini untuk keberangkatan besok bukan buat hari ini!”
“What?” Kami berdua langsung kaget….
Dicek lagi dan gw liat tanggal keberangkatan yang tertera di tiket pesawat tersebut. dan JACKPOT, gw salah baca tanggal :(. Dan kami pun tertunduk lesu.
24 jam harus nunggu di bandara? Atau pura-pura jadi petugas kebersihan biar bisa numpang nginep? And you know what, at the same time I met my college friend, and suddenly he laugh as da*n as he is knowing my stupidness. Poor me.
Pelajaran yang bisa diambil : Baca dengan bener tanggal yang tertera di tiket pesawat. Dan yang paling penting, jangan mudah percaya dengan temen sendiri, apalagi temen lo itu agak agak lemot dan pelupa…hahaha (its ultimately define me, myself :D)
Cerita #2
Kejadian yang kedua ini sebenernya masih berhubungan dengan cerita petualangan gw di Bima, NTB. Kenangan selama sebulan di kota tersebut ditutup dngan ridiculous stuff and again, happening in airport. “Oh God, Whats matter with airport?”
Sama seperti kejadian pertama, gw sudah menyiapkan segala sesuatu dengan sangat rapih. Laptop, Ransel, Koper (minjem), dan tentunya tiket. Tapi kali ini gw ga lupa buat ngeliat ulang tanggal yang ada di tiket tersebut. Dan gw pastiin kalo jadwal keberangkatan gw ga mungkin salah lagi. Dan lagi, ada partner yang berangkat bareng gw. Jadi bisa saling ingetin.
Perjalanan Bima-Cengkareng memakan waktu kurang lebih dua jam. Pesawat dari Bima harus transit terlebih dahulu di Bandara Ngurah Rai, Bali. Setelah menunggu beberapa menit, perjalanan dilanjutkan menuju Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Dalam hati, gw bersorak gembira. Perjalanan kali ini mulus, ga ada hambatan dan ga ada salah tanggal lagi.
Pesawat landing dengan baik, dan finally tiba di Bandara dengan sehat walafiat. Gw berpisah dengan partner karena dia naik bus sementara gw naek travel walo tujuannya sama-sama ke bandung. Tak lupa sebelum ninggalin bandara, gw ambil dulu koper warna merah dengan logo pria yang sedang menunggang kuda dan bermain olahraganya para bangsawan, Polo.
Dari Jauh gw bisa kenal koper warna merah dengan merek Polo king. “Target has been locked on”, gumam gw. Saat tas melintas, firmly I hold it and take it with me. Finally, semua perlengkapan sudah selesai dan saatnya menuju travel untuk pulang ke Bandung. Tapi gw merasa ada yang aneh dengan koper ini. Koper yang biasanya susah kalo didrag, kini jadi berasa enak banget. Ga ribet seperti biasanya.. Tapi gw ga perduli. Otak gw udah berada di Bandung dan pengen istirahat secepetnya. Happ, koper masuk bagasi travel dan supir siap menuju kota kembang.
Tapi hati gw masih ga tenang dengan kejanggalan yang ada di koper tersebut. Sesaat gw noleh ke belakang, dan jreng jreng… Koper itu dalam keadaan tergembok. Perasaan dari awal koper itu ga pake gembok, siapa yang rajin masangin gembok di koper gw? What the….
“Stop pak”, gw langsung meminta supir travel buat stop. Gw mau mastiin koper itu bener punya gw atau bukan. Dan setelah diamati lagi, It was not my own luggage, huffft…
Gw langsung minta turun, dan untungnya kami masih berada di terminal 2C. Jadi gw ga jauh-jauh amat buat balikin itu koper. Coba kalo gw udah ada di Bandung? Allahu’alam deh.
Langsung aja gw balik ke terminal 2B buat nuker koper. Sesampainya di sana, alhamdulillah koper gw masih ada. Utuh, belum terjamah. Langsung gw tuker koper. Terus koper yang salah ambil? ya gw titipin aja ke petugas di bandara. Semoga aman Ya Allah. Amin
Pelajaran yang dapat dipetik : Cek lagi barang-barang lo sebelum meninggalkan bandara. Biar aman, koper lo harus punya ciri khas. Misalnya pasang rantai besi atau pajang poster cherrybelle dengan pose khasnya yang sedang menopang dagu. Gw yakin ga ada yang bakalan ngambil dan ga bakalan ketuker.
This is my story, What about you?
hahaha…
such stupidness i did by myself too..
aku baru komen di sini sly nancep bgt dok.
jadi senyum2 sndiri