#6 Dian Nur Mariska
Februari 9, 2012 § 5 Komentar
Wah, bahagianya mendengar ada seorang lagi bagian keluarga kecil IPA A yang akan menikah. Bahagia terasa gegap gempita, mengalir melalui setiap aliran darah. Membuncah, membahana…hahaha *salto-salto*.
Ahad, 29 Januari 2012 mungkin jadi hari yang paling membahagiakan bagi seorang Dian Nur Mariska. Yah, pada hari itu Dian melangsungkan pernikahan di Pekanbaru.
Sejenak memori kami kembali, mengingat masa-masa SMA yang pernah terjadi bersama seorang Dian. Seketika gw langsung terbayang dengan sosok seorang anggota Paskibra yang cukup aktif berkegiatan di organisasinya.
Di kelas, Dian tidak pernah terlepas dari soulmatenya Fatimah Mardhiah a.k.a Imah. Tiga tahun bareng mereka selalu duduk satu bangku,.. Ga bosen apa? :D. Bagi Dian dan Imah posisi menentukan segenap prestasi. Oleh sebab itu mereka selalu memilih barisan terdepan. Jadi mereka adalah prajurit di kasta terdepan yang biasanya kalo perang itu kena tembak duluan….hahaha. Kalo gw kan penghuni bangku belakang. Yang penting kan bisa rame-rame dan ngebodor kalo posisi kita agak nyelip apalagi kalo badan lo kecil,wah bahagianya bisa nyempil J.
Satu predikat yang selalu melekat pada seorang Dian Nur Mariska adalah Mrs.Confuse. Jadi ceritanya begini (Karena kejadiannya udah lama mohon dimaafin kalo rada-rada salah dan sedikit banyak ditambahin ceritanya biar sedep).
One day, pada saat pelajaran bahasa inggris kelasnya Mam Husna, seisi kelas sedang sibuk membahas tentang materi pelajaran. Entah apakah itu grammar atau reading section. Di jeda materi, Temen-temen diberi kesempatan untuk bertanya kepada Mam. Satu dua pertanyaan ditanyakan dan kelas sepertinya akan berjalan biasa-biasa saja. Sampailah pada saat sesi tanya jawab akan berakhir dan kelas nampak akan selesai. Seolah semua siswa sudah mengerti dan mengangguk-angguk penuh kembiguan apakah karena bener-bener sudah paham, atau bahkan tidak mengerti sama sekali. Hanya Tuhan yang tahu… Kemudian kelas yang awalnya hening menjadi penuh perhatian yang tertuju pada seorang Dian.
“Mam, I want to ask you question” Dian mumbling. “Oh please” Mam Husna replied gently. Kita yang menanti nanti pertanyaan dahsyat seperti apakah yang akan ditanyakan Dian hingga harus menunggu kelas berakhir untuk bertanya.
“Actually Mam, I am still confused about this lesson” Then, Dian says briefly.
Gw,,bareng temen-temen sekelas hening sejenak dan sekejap…Gubrakkkk. Ada yang nelen sendok, ada yang kayang di jendela, sebagian malah tari uler melihat kepolosan Dian saat bertanya.
Dan sejak saat itu Dian terkenal dengan sebutan Mrs.Confused. Tidak jarang Dian menyebut dirinya dengan panggilan Mrs.Confused…What a Girl!!! Hahaha.
Now Dian Has much changed. With her hijab. Dian semakin dewasa walau memang kami jarang bertemu. Soalnya Dia pindah ke pekanbaru selepas SMA dan sangat jarang datang ke Palembang. Pertemuan terakhir kami adalah pada saat lebaran dua tahun lalu dan itu satu-satunya lebaran yang dihadiri oleh Dian.
Dan Kini Dian telah resmi menjadi peringkat keenam. Tapi sekali lagi saya minta maaf karena tidak bisa hadir ke walimahan. Mungkin mewakili temen-temen IPA A yang laen sy menghaturkan
Barokallahu lakuma wa baroka ‘alaikuma wa jamaa baina kuma fi khair untuk Dian dan Rudy. Moga pernikahan kalian berkah dan menjadi episode baru kehidupan yang indah. Plakatnya Insyaallah menyusul yo Dian.
perasaan bukan cak itu ceritonyo????perasaan be tapi….wkwkww
Hmm…sepakat dgn ragil. Tp paling idak sangat menghargai usaha kw do’…Haha
Lucu…lucu…^^
aku lupo lupo inget nah gill..
dak pa po lah, yang penting ado kenangannyo. gek men kw nikah ak bikin jugo 😛
nuuu…. raso aku dian cuma setahun sbangku dg imah.
ckckck, byk salah nyo dodo` ni 😀
hehe, kan di atas sudah aku wanti2 mot kalo aku lupo2 inget nulis cerito ini.
tapi lumayan lah, daripada idak…paling idak biso buat kalian senyum sambil nginget2 masa SMA.. 😛