Quotes…
Agustus 14, 2011 § 2 Komentar
Tepat malem ke-15 Ramadhan, gw posting sebuah quote yang luar biasa bermakna di Jejaring sosial. Quote itu sendiri pertama kali terlihat pas ngelewatin mesjid Salman beberapa waktu yang lalu. Gw langsung terenyuh baca tulisan yang terdapat pada spanduk kecil yang entah berupa hadits atau kata-kata ulama.
Tiga pusaka kebajikan : Tidak mengumbar keluhan, tidak mengumbar musibah, tidak mengumbar sedekah
Itulah tiga pusaka kebajikan yang begitu mengena. Jika kita coba baca dengan hati maka nasihat ini seolah berupa teguran, menembus dimensi alam bawah sadar kita tentang tiga hal yang selalu dan sering kita umbar setiap harinya. Dua hal yang disebut pertama sepertinya lekat dan erat dengan keseharian kita.
Dengan gagah kita sering berbagi kisah, keluh kesah, resah. Tanpa kita sadari, dengan teknologi yang ada setiap orang bisa melihat jeritan hati melalui dunia maya. Dan tanpa kita sadari juga bisa jadi semakin sering kita bercerita semakin banyak jua yang enggan atau bosan melihat ratapan kesedihan, kegalauan dan kegundahan yang ada.
Facebook, Twitter sudah menjadi ajang curhat massal para penggunanya. Tidak jarang bahkan mungkin setiap saat terlihat status berisi keluhan. Padahal mengeluh tidak pada tempatnya hanya menghasilkan ketidakpedulian.
Cukuplah kita yang tahu. Pun kalo ingin mengeluh, jadikan sahabat terbaik sebagai tempat mengadu. Atau berdoa kepada Rabb menjadi obat yang paling jitu. Karena Dia yang Maha Mengetahui segala apa yang ada dalam hati. Tidak usah curhat sana sini, tidak perlu cerita ke setiap orang yang ditemui, apalagi status yang terus berganti ganti.
Di saat yang bersamaan terlintas quote yang serupa. Agar kita tidak terlalu banyak mengeluh.
Ketika dunia memberi Seribu alasan untuk kita mengeluh, tunjukkanlah bahwa kita punya Sejuta alasan untuk bersyukur
Wow, buat gw quote yang satu ini lebih luar biasa lagi. Quote oleh Satria Hadi Lubis ini seolah menjawab segala enigma tentang keluhan. Bahwa ketika kita punya permasalahan yang harus dihadapi, dan kita siap mengeluh dengan keadaan tersebut. Ingatlah bahwa sesungguhnya kita masih punya sejuta alasan untuk bersyukur.
Betapa hidup ini menjadi anugrah terbesar yang kita punya. Belum lagi nikmat sehat, nikmat iman, nikmat islam. Semuanya berpadu dalam simponi yang seharusnya menjadikan ketika selalu punya alasan untuk tetap selalu bersyukur dalam hidup ini. Dan cukuplah Allah mengulang-ulang kalimatnya dalam surat Ar-Rahman…
Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan…
Semoga kita termasuk hambanya yang selalu bersyukur. Yang mampu menahan keluh, meski raga sudah tak kuat untuk bersimpuh.
setuju kak. π
ayo kita menjadi inspirator orang laen π