Bermalam bersama LKFM’ers

Februari 20, 2010 § Tinggalkan komentar

Malam temaram…semakin sunyi senyap. ditemani rembulan yang bersembunyi di balik sang mega..atau jangkrik yang bernyanyi mesra. Keadaan seperti itu tidak pernah terjadi lagi di lab kimia fisik material untuk beberapa malam terakhir..mahasiswa tingkat akhir berlomba untuk menyelesaikan tugas akhirnya dengan secepat dan seefektif mungkin. dengan alasan itu maka sudah beberapa malam beberapa orang mahasiswa LKFM menguasai lab tersebut hingga dini hari.

Rame, seru.. diawali dengan makan malem bareng mencari tempat yang enak, bersih dan tentunya harga yang sesuai dengan kantong mahasiswa. akan tetapi ketiga variabel tersebut tidak pernah ditemui secara bersamaan. Kunjungan pertama adalah makan di C’Mar. enak sih,tempatnya cukup asyik.. tapi harganya kk, ga nahan. dompet saya bisa jebol. Dafi aja habis dua puluh delapan ribu pun halnya dengan ipul. ternyata eh ternyata, berdasarkan kesimpulan kami harga makanan tergantung dengan porsi yang kita ambil. pantes aja dafi yang makannya kayak badak harganya semahal itu..hahaha. bahkan ipul sempat beranekdot,”jangan2 harga makanan tergantung mood kasir, mood lagi bagus harga murah mood lagi jelek pasti dimahalin..analisa yang aneh 🙂

kunjungan yang paling seru yang pernah kami alami adalah saat niatan makan di perkedel boundoun..itu tuh, yang bukanya tengah malem dan tempatnya deket dengan wisata malam bandung…serem. berniat dateng lebih awal biar lab ga dikunci sama penjaga lab yang siap menerkam mahasiswanya. jam sembilan udah nyampe tuh tempat. dua motor satu mobil menjadi kendaraan kami untuk berperang menghadapi semua jenis makanan yang siap kami santap. ternyata jauh panggang dari api. perkedel belum mateng, dan baru diolahjam sebelas malem. sontak saja kami kaget dan melangkah perlahan sambil tertunduk lesu.

Tak jauh dari warung perkedel boundoun secercah asa hadir di tengah2 keputusasaan kami. sebuah warung makan yang cukup menggiurkan. stelah beberapa kali maju mundur untuk memasuki tempat mkan tersebut akhirnya kami memantapka hati dan mengikuti suara perut yang telah memaksa untuk segera diisi. langsung kami duduk di satu meja. kebetulan saat itu warungnya lagi sepi. Datenglah sang ibu penjual menawarkan menu. ada sate, soto, sop ujar ibunya. sya yang penasaran menanyakan harganya. semuanya memiliki harga flat dua puluh delapan ribu satu porsi. hmmm… kami tersentak kaget, menelan air ludah, menggaruk kepala yang tidak terasa gatal. Fantastis, kami berpandangan satu sama lain. mencoba mencari persetujuan akan keputusan yang akan diambil. dafi dan adi tampaknya tak kuasa menahan rasa laparnya. mereka pun akhirnya memesan walaupun tampaknya setengah hati..sementara sisanya yang asih menjalankan rasionalitas kantong sebagai mahasiswa memilih alternatif lain..kami memesan minum saja yang menurut kami notabene lebih murah. jalan keluar yang solutif awalnya kami pikir. untuk menghindari malu..hahaha

sebenarnya harga minuman masih abstrak karena yng tergambar jelas adalah harga makanan. ternyata nasib belum berpihak pada kami yang memesan minuman terutma yang memesan jeruk panas dan gilang yang memesan sprite + susu

inilah rincian harga :

Dafi : Sop Iga (kalo ga salah) satu paket dengan nasi : Rp 28.000,-

Adi : sate (setengah porsi saja gan) + nasi : Rp !6.000,- (bener ga di?)

jeruk hanget : Rp 8.000,-

teh manis : Rp 3.000,-

Sprite + susu : Rp 10.000,-

selesai makan kami tidak henti hentinya tertawa dan menjadikan makan di warung, yang kami tidak sempat melihat namanya tersebut, sebagai topik pembicaraan. dengan perut kosong kami akhirnya kembali ke peraduan awal,. tempat makan murah meriah di sekitar kampus.. BALUBUR.hahaha…adha sampe buat tagline jalan jalan malem itu

“jaau-jauh ke perkedel boundoun akhirnya balubur juga”

seolah ingin melampiaskan kekesalan akibat batalnya makan di perkedel boundoun kami langsung makan di balubur. ternyata jeruk hanget di balubur hanya dua ribu lima ratus saja..sepertiga harga jeruk hanget wrung sebelumnya dengan kualitas yang notabene sama.. “wah kita bisa mandi jeruk hanget niy disini” Dafi ngebanyol, sontak komentar itu membuat kami jatuh terpingkal pingkal membayangkan betapa jauh perbandingan harga jeruk hanget di dua tempat makan malem itu..

Malem berikutnya kami makan di sate anggrek. murah, sate delapan ribu, nasi dua ribu lima ratus..harganya pas dengan kantong kami. tapi tidak bnyak cerita seru yang terjadi di warung sate tersebut. tidak ada suatu hal yang fenomenal seperti jeruk hanget delapan ribu saat makan malem sebelumnya..

Akan ada malem malem berikutnya untuk kami mahasiswa tingkat akhir penghuni lab kimia fisik material untuk menghabiskan malem bersama di laboratorium ini. laboratorium yang tidak hanya menjadi tempat observasi polimer atau korosi namun lebih jauh menjadi laboratorium tempat kami melakukan observasi terhadap setiap pribadi. untuk mengenal satu sama lain lebih jauh. karena kami sadar waktu kami tidak banyak. waktu kami terlalu singkat untuk menyelesaikan tugas akhir diselingi dengan saat saat bersama LKFM’ers. karenanya kami akan memanfaatkan setiap momen menjadi sebuah cerita yang kelak akan kami bagi bersama ketika tiba waktunya.

makan di sate anggrek

semoga cerita ini menjadi inspirasi tersendiri bagi temen-temen kimia 2006 untuk tetap terus bersemangat mengerjakan tugas akhir. tidak ada salahnya sekali waktu satu laboratorium nginep dan makan bareng. atau lebih jauh bahkan semua laboratorium tugas akhir berkumpul bersama sebelum waktu yang menjadi dimensi pemisah…

semoga LKFM tetap jaya…semangat temen-temen yang masih bersemangat mengerjakan tugas akhir di saat aku sedang menyelesaikan tulisan ini

ditulis dini hari, ditemani kelelahan yang bertumpuk saat yang lain masih terlelap…

Iklan

Tagged: , , , , ,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Bermalam bersama LKFM’ers at I Think, I Read, I Write.

meta

%d blogger menyukai ini: